Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example
and non-example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar
sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan
dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah
bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.
Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example ini
lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa yang lebih dominan
digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah
dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas
rendah seperti ; kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan
analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya. Model
Pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar dapat melalui OHP,
Proyektor, ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar yang kita
gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak
yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.
Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep
yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga
dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Nonexample
adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep.
Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan
menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non-example dari suatu
definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan
keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan
sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas,
sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah
contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.
Example Non Example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi
konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi
definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian
siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong
siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Menurut Buehl (1996) keuntungan dari metode example and nonexample antara lain:
1. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk
memper- luas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek
2. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong
mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari
example dan non example
3. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi
karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non
example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan
suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian example.
Tennyson dan Pork (1980 hal 59) dalam Slavin 1994 menyarankan bahwa jika
guru akan menyajikan contoh dari suatu konsep maka ada tiga hal yang
seharusnya diperhatikan, yaitu:
1. Urutkan contoh dari yang gampang ke yang sulit.
2. Pilih contoh – contoh yang berbeda satu sama lain.
3. Bandingkan dan bedakan contoh – contoh dan bukan contoh
Menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non-contoh akan membantu siswa
untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep
penting. Joyce and Weil (1986) dalam Buehl (1996) telah memberikan
kerangka konsep terkait strategi tindakan, yang menggunakan model
inkuiri untuk memperkenalkan konsep yang baru dengan metode Example and
Nonexample.
Kerangka konsep tersebut antara lain:
1. Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang
menjelas- kan beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari
konsep baru. Menya- jikan itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk
memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama
siswa memikirkan tentang tiap examples dan non-examples tersebut,
tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
2. Menyiapkan examples dan non examples tambahan, mengenai konsep yang
lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah
dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru.
3. Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan
konsep examples dan non-examples mereka. Setelah itu meminta tiap
pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara
klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
4. Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan
konsep yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah
didapat dari examples dan non-examples
Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example:
CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KOMPETENSI DASAR.
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/Proyektor/ hanya berupa slide kertas.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7. Kesimpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar